Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meminta agar target volume penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa dinaikkan hingga lebih dari Rp 320 triliun pada tahun 2024.
“Angka Rp 320 triliun merupakan sebuah nilai yang sangat besar,” kata Sri Mulyani dalam acara The 1st International Conference on Women & Sharia Community Empowerment yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2022.
Adapun nilai KUR yang disalurkan oleh pemerintah melalui perbankan, termasuk perbankan syariah, setiap tahun dinaikkan dari hanya Rp 170 triliun menjadi Rp 270 triliun.
Dalam skema KUR, usaha kecil yang meminjam dana di perbankan hanya membayar suku bunga dengan beban yang sangat minim lantaran diberi subsidi yang luar biasa banyak oleh pemerintah hingga mencapai lebih dari Rp 24 triliun.
Hal itu juga yang merupakan salah satu dorongan agar modal yang ada di perbankan bisa disalurkan untuk UMKM, selain pemerintah mengurangi beban bagi UMKM dalam bentuk subsidi bunga.
Namun demikian, masih ada banyak UMKM yang tidak mampu masuk ke dalam sistem perbankan atau unbankable.
Oleh karena itu pemerintah berupaya memberdayakan atau mengikutsertakan program dana bergulir yang dikelola Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) Kementerian Keuangan.
Tak hanya itu, ada juga lembaga keuangan bukan bank seperti PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang memberikan modal dengan syarat pinjaman yang jauh lebih berbeda dan tidak serumit di perbankan.
Dengan sejumlah program itu diharapkan kredit bisa menjangkau usaha kecil yang levelnya ultra mikro.
Sri Mulyani menyebutkan sejumlah langkah yang diambil tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam membantu mengembangkan UMKM.
“tu semuanya adalah pemahaman yang lebih ke bawah lagi, di level akar rumput.
Karena kita tahu banyak UMKM yang memang belum bisa, belum memenuhi syarat, dan belum cukup untuk bisa masuk ke perbankan,” katanya.
ANTARA Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.